Penelitian tentang hubungan antara pernikahan dan kesehatan pria sudah dilakukan sejak awal tahun 1858 yang dilakukan oleh William Farr, seorang epidemiologis Inggris. Pernikahan dan manfaatnya bagi kesehatan manusia sangat erat kaitannya dan tidak boleh diragukan lagi. Menikah akan mengurangi kadar hormon stres kortisol, sehingga mengurangi kemungkinan pria terkena penyakit kronis dan membuat seseorang hidup sehat lebih lama.
Hormon kortisol dapat mempercepat pembentukan plak arteri yang akan menyebabkan ateroklerosis dan penyakit jantung. Selain itu, stres juga berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan yang mengakibatkan peradangan dan bisa memicu penyakit autoimun.
Penelitian yang dilakukan tahun 1996 dengan judul Marital Status and Mortality: The Role of Health, tentang hubungan antara pernikahan dan kesehatan pria. Disebutkan, pria yang menikah saat berumur 50- 70 tahun memiliki tingkat kematian lebih rendah daripada orang yang tidak menikah.
Dalam hal ini karena pria yang sudah menikah cenderung kurang terlibat dalam perilaku berisiko seperti mengonsumsi alkohol dan juga tidak merawat diri. Lalu jika mereka sudah memiliki anak, mereka akan berperilaku lebih sehat lagi.
“Meskipun perkawinan bisa membuat seseorang sangat stres, tetapi akan lebih mudah bagi orang menangani stres dalam kehidupan mereka, “ kata Dario Maestripieri, seorang profesor Comparative Human Development di University of Chicago, seperti dikutp AskMen.
Berdasarkan penelitian, diketahui pernikahan berpotensi mempengaruhi banyak aspek manusia seperti kecenderungan seseorang untuk mengambil risiko, fungsi psikomotorik, dan koordinasi kognitif serta kinerja.
Temuan lain dari Dr. Fhionna Moore, psikolog dari Abertay University menemukan kadar kortisol rendah akan membuat pria menjadi lebih menarik bagi wanita. Selain itu, pernikahan juga dapat meningkatkan perasaan harga diri, kepercayaan diri, mengurangi kecemasan, dan depresi.
intisari-online.com - judul asli: Wahai Pria, Menikah Menyehatkan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar